SMK PGRI 2 Sumedang selalu berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan mental yang tangguh. Salah satu pesan penting dalam mendidik anak adalah membiarkan mereka belajar dari kesalahan. Melalui kesalahan, anak dapat memahami arti tanggung jawab, ketangguhan, serta cara untuk bangkit kembali.
Poster edukasi yang diangkat kali ini menggambarkan seorang anak yang terjatuh dari sepeda, dengan tangan orang tua yang terulur untuk membantu, bukan langsung menggendong. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya peran orang tua maupun guru dalam memberikan dukungan, bukan menutupi atau menyelesaikan semua kesalahan anak. Dengan begitu, anak akan terbiasa menghadapi tantangan dan mampu membangun daya juang yang kuat.
Belajar dari kegagalan merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembang anak. Menurut penelitian, anak yang diberi kesempatan untuk mencoba, gagal, lalu bangkit kembali akan memiliki resiliensi yang lebih baik di masa depan. Mereka tidak hanya belajar keterampilan praktis, tetapi juga membentuk pola pikir bahwa kegagalan adalah jalan menuju keberhasilan.
SMK PGRI 2 Sumedang berharap orang tua, guru, dan seluruh warga sekolah dapat bersama-sama mendukung proses ini. Dengan mengedepankan semangat “jatuh dan bangkit”, kita dapat membentuk generasi yang tangguh, bertanggung jawab, serta siap menghadapi dinamika kehidupan.
Grotberg, E. H. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children: Strengthening the Human Spirit. The Bernard van Leer Foundation.
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam Books.
American Psychological Association. (2014). The Road to Resilience.