Berita

Orang Tua Sebagai Nahkoda: Mengarahkan, Bukan Mengendalikan

Orang tua sering disebut sebagai nahkoda dalam perjalanan hidup anak. Mengapa demikian? Karena orang tua punya peran penting dalam membantu anak menemukan jalannya, tanpa harus mengendalikan penuh arah yang mereka pilih.

Ibarat kapal kecil dari kertas yang berlayar di atas ombak berwarna-warni, anak-anak kita juga sedang berlayar di tengah lautan kehidupan. Setiap ombak itu melambangkan minat, bakat, dan tantangan yang berbeda. Di sinilah orang tua hadir sebagai nahkoda—bukan untuk memaksa kapal menuju pelabuhan tertentu, melainkan untuk membantu anak tetap berada di jalurnya dan berani menghadapi ombak.

Mengarahkan, Bukan Memaksakan

Banyak anak kehilangan rasa percaya diri ketika terlalu sering diatur atau dipaksa untuk menuruti keinginan orang tua. Padahal, setiap anak memiliki potensi unik yang seharusnya dikembangkan. Orang tua perlu berperan sebagai pemberi arahan, bukan pengendali mutlak.

Mengarahkan berarti:

  • Membantu anak mengenali bakat dan minatnya.

  • Memberi dukungan moral maupun fasilitas sesuai kemampuan.

  • Menjadi pendengar yang baik atas ide dan cita-cita anak.

Dengan begitu, anak akan tumbuh lebih percaya diri, mandiri, dan berani bermimpi.

Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua

Di SMK PGRI 2 Sumedang, kami percaya bahwa pendidikan terbaik lahir dari kolaborasi sekolah dan orang tua. Guru memberikan bimbingan akademik dan keterampilan, sementara orang tua menjadi penopang utama dalam membentuk karakter dan semangat anak di rumah.

Ketika sinergi ini terjalin, anak akan lebih siap berlayar, mengeksplorasi potensinya, dan mencapai tujuan hidupnya dengan bahagia.


Referensi:

  • Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

  • Santrock, J. W. (2018). Educational Psychology. New York: McGraw-Hill.

  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI – Materi Parenting dan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak.